Selasa, 06 Desember 2016

BAB I

PENGERTIAN, URGENSI DAN SIGNIFIKANSI METODOLOGI STUDI ISLAM

A.  Pengetian
Metodologi berasal dari bahasa Yunani metodhos dan logos, metodhos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan wawasan. Dengan demikian metodologi adalah metode atau cara-cara yag berlaku dalam kajian atau penelitian. Istilah metodologi studi islam digunakan ketika seseorang ingin membahas kajian-kajian seputar ragam metode yang biasa digunakan dalam studi islam. Di barat kajian islam terkenal dengan Islam Studies, yang membahas tentang agama islam, baik ajaran, sejarah maupun praktik dalam kehidupan sehari-hari.

B.  Ruang Lingkup
Studi islam merupakan suatu disiplin ilmu yang ruang lingkup studi keislaman dalam tradisi sarjana barat meliputi pembahasan tentang ajaran, pemikiran, teks, sejarah dan institusi keislaman yang mengkaji dan meneliti islam, sehingga menghasilkan pemikiran dan pemahaman tentang islam. Dilihat dari ruang lingup tersebut maka MSI berperan sebagai pengantar umum tentang khazanah ilmu-ilmu pengetahuan dasar keislaman yang diperuntukkan sebagai pengenalan awal (studi dasar) bagi semua ilmuan sebelum melangkah ke dalam kajian disiplin-disilin ilmu khusus sesuai dengan bidang kajian masing-masing.

C.  Kedudukan Metodologi Studi Islam diantara Keilmuan Lain
Bila dilihat dari ruang lingkup studi islam maka kedudukan MSI memiliki peran penting dari semua disiplin ilmu lain yang menyangkut tentang islam, karena merupakan disiplin ilmu yang menerangkan dasar seseorang dalam beragama. Sehingga penguasaan atas MSI ini penting karena terdapat suatu problema yang terjadi di kalangan umat islam sendiri (inseder) utamanya ketika mengkaji islam. Masalah yang terjadi merupakan problema metodologis yang berkenaan dengan cara-cara pengkajian dan penyajian terhadap masalah yang dikuasai.

D.  Islam sebagai objek kajian
Islam sebagai objek kajian yakni islam sebagai agama, pemikiran atau penafsiran sebuah sistem yang hidup dan dinamis. Meliputi nilai dan konsep hidup yang realistis sehingga memberikan karakter unik bagi peradaban karena islam merupakan suatu sistem total, maka nilai dan konsep ini menyerap setiap aspek kehidupan manusia. Institusi keagamaan tak lagi bermuatan normatif dogmatif, akan tetapi menjadi sebuah kompleksitas tradisi yang khas. Disinilah islam bisa menjadi agama sebagai objek kajian yang lebih luas. Sebelumnya al-Qur’an dan Hadist hanya bisa diselidiki secara mendalam, namun sekarang bisa di pelajari dari banyak sudut pandang.

E.  Islam Normatif dan Historis

Di dalam MSI Islam dibagi menjadi dua jenis, yaitu islam normatif dan historis. Islam normatif merupakan agama yang berkaitan dengan akidah dan muamalah. Sedangkan islam historis merupakan unsur kebudayaan yang dihasilkan oleh setiap pemikiran manusia dalam interpretasi atau pemahamannya terhadap teks, maka pada tahap ini islam telah terpengaruh dan bahkan menjadi sebuah kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar