PENGERTIAN,
URGENSI DAN SIGNIFIKANSI METODOLOGI STUDI ISLAM
A.
Pengetian
Metodologi
berasal dari bahasa Yunani metodhos dan logos, metodhos berarti cara, kiat dan
seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu, sementara logos
berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan wawasan. Dengan demikian metodologi
adalah metode atau cara-cara yag berlaku dalam kajian atau penelitian. Istilah
metodologi studi islam digunakan ketika seseorang ingin membahas kajian-kajian
seputar ragam metode yang biasa digunakan dalam studi islam. Di barat kajian
islam terkenal dengan Islam Studies, yang membahas tentang agama islam,
baik ajaran, sejarah maupun praktik dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Ruang Lingkup
Studi islam
merupakan suatu disiplin ilmu yang ruang lingkup studi keislaman dalam tradisi
sarjana barat meliputi pembahasan tentang ajaran, pemikiran, teks, sejarah dan
institusi keislaman yang mengkaji dan meneliti islam, sehingga menghasilkan
pemikiran dan pemahaman tentang islam. Dilihat dari ruang lingup tersebut maka
MSI berperan sebagai pengantar umum tentang khazanah ilmu-ilmu pengetahuan
dasar keislaman yang diperuntukkan sebagai pengenalan awal (studi dasar) bagi
semua ilmuan sebelum melangkah ke dalam kajian disiplin-disilin ilmu khusus
sesuai dengan bidang kajian masing-masing.
C.
Kedudukan
Metodologi Studi Islam diantara Keilmuan Lain
Bila dilihat
dari ruang lingkup studi islam maka kedudukan MSI memiliki peran penting dari
semua disiplin ilmu lain yang menyangkut tentang islam, karena merupakan
disiplin ilmu yang menerangkan dasar seseorang dalam beragama. Sehingga
penguasaan atas MSI ini penting karena terdapat suatu problema yang terjadi di
kalangan umat islam sendiri (inseder) utamanya ketika mengkaji islam.
Masalah yang terjadi merupakan problema metodologis yang berkenaan dengan
cara-cara pengkajian dan penyajian terhadap masalah yang dikuasai.
D.
Islam sebagai
objek kajian
Islam sebagai
objek kajian yakni islam sebagai agama, pemikiran atau penafsiran sebuah sistem
yang hidup dan dinamis. Meliputi nilai dan konsep hidup yang realistis sehingga
memberikan karakter unik bagi peradaban karena islam merupakan suatu sistem
total, maka nilai dan konsep ini menyerap setiap aspek kehidupan manusia.
Institusi keagamaan tak lagi bermuatan normatif dogmatif, akan tetapi menjadi
sebuah kompleksitas tradisi yang khas. Disinilah islam bisa menjadi agama
sebagai objek kajian yang lebih luas. Sebelumnya al-Qur’an dan Hadist hanya
bisa diselidiki secara mendalam, namun sekarang bisa di pelajari dari banyak
sudut pandang.
E.
Islam Normatif
dan Historis
Di dalam MSI Islam dibagi menjadi
dua jenis, yaitu islam normatif dan historis. Islam normatif merupakan agama
yang berkaitan dengan akidah dan muamalah. Sedangkan islam historis merupakan
unsur kebudayaan yang dihasilkan oleh setiap pemikiran manusia dalam
interpretasi atau pemahamannya terhadap teks, maka pada tahap ini islam telah
terpengaruh dan bahkan menjadi sebuah kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar