Selasa, 06 Desember 2016

BAB IX

POSISI SENTRAL AL-QUR’AN DAN HADIS DALAM STUDI ISLAM

A.  Posisi al-Qur’an dalam Studi Islam
Al-Qur’an merupakan sumber ajaran islam yang disamping berfungsi sebagai petunjuk (hudan) juga sebagai (furqon) sehingga al-Qur’an menjadi tolak ukur dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan, termasuk dalam penerimaan dan penolakan apa yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW.  Hal ini menjadikan al-Qur’an menduduki posisi sentral dalam studi islam, bahkan juga dalam kehidupan umat islam.

B.  Posisi Hadis dalam Studi Islam
Hadis adalah segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi Muhammad. Dalam term hadis digunakan term yang lain yang digunakan sebagai pembeda, yakni Sunnah, Khabar dan atsar. Segala sesuatu yang disandarkan bukan hanya kepada Nabi saja melainkan juga kepada para sahabat dan juga Tabi’in. Kedudukan hadis terhadap al-Qur’an secara umum adalah sebagai penjelas (bayan). Secara terperinci adalah sebagai Bayan taqrir (memperkuat al-Qur’an), Bayan tfsir (menafsirkan al-Qur’an secara global atau mujmal), Bayan Tasyri’ (mewujudkan hukum yang tidak ada dalam al-Qur’an), Bayan Naskh (menghapuskan ketentuan dalam al-Qur’an).

C.  Pandangan Teologis tentang al-Qur’an dan Hadis
Teologi adalah ilmu yang membicarakan tentang Tuhan dan pertaliannya dengan manusia baik berdasarkan kebenaran wahyu atau berdasarkan penyelidikakn akal murni. Adapun sumber pembahasan yang digunakan untuk memebangun ilmu teologi adalah al-Qur’an dan hadis di dalamnya memuat data yang berkaitan dengan objek kajian ilmu tauhid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar