POSISI SENTRAL
AL-QUR’AN DAN HADIS DALAM STUDI ISLAM
A.
Posisi
al-Qur’an dalam Studi Islam
Al-Qur’an
merupakan sumber ajaran islam yang disamping berfungsi sebagai petunjuk (hudan)
juga sebagai (furqon) sehingga al-Qur’an menjadi tolak ukur dan pembeda
antara kebenaran dan kebatilan, termasuk dalam penerimaan dan penolakan apa
yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Hal ini menjadikan al-Qur’an menduduki posisi sentral dalam studi islam,
bahkan juga dalam kehidupan umat islam.
B.
Posisi Hadis
dalam Studi Islam
Hadis adalah
segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi Muhammad. Dalam term hadis
digunakan term yang lain yang digunakan sebagai pembeda, yakni Sunnah, Khabar
dan atsar. Segala sesuatu yang disandarkan bukan hanya kepada Nabi saja
melainkan juga kepada para sahabat dan juga Tabi’in. Kedudukan hadis terhadap
al-Qur’an secara umum adalah sebagai penjelas (bayan). Secara terperinci
adalah sebagai Bayan taqrir (memperkuat al-Qur’an), Bayan tfsir (menafsirkan
al-Qur’an secara global atau mujmal), Bayan Tasyri’ (mewujudkan
hukum yang tidak ada dalam al-Qur’an), Bayan Naskh (menghapuskan
ketentuan dalam al-Qur’an).
C.
Pandangan
Teologis tentang al-Qur’an dan Hadis
Teologi adalah
ilmu yang membicarakan tentang Tuhan dan pertaliannya dengan manusia baik
berdasarkan kebenaran wahyu atau berdasarkan penyelidikakn akal murni. Adapun
sumber pembahasan yang digunakan untuk memebangun ilmu teologi adalah al-Qur’an
dan hadis di dalamnya memuat data yang berkaitan dengan objek kajian ilmu
tauhid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar