Selasa, 06 Desember 2016

BAB III

PENELITIAN AGAMA

A.  Pengertian Penelitian Agama
Penelitian agama dalam hal ini merupakan pendekatan ilmiah yang digunakan untuk menyelidiki masalah agama dari segi bentuk pelaksanaan. Dalam hal ini penelitian meliputi penggunaan metode-metode yang tepat berdasar pada masalah-masalah yang terjadi dan juga pendekatan yang digunakan untuk menemukan suatu pemecahan masalah yang tepat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.

B.  Agama Sebagai Obyek Penelitian
Agama mengandung dua ajaran yaitu ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan melalui Rasulnya kepada manusia. Dan ajaran dasar agama karena merupakan wahyu dari Tuhan yang bersifat absolut, mutlak benar, kekal, tidak berubah dan tidak bisa diubah. Pada kenyataannya penelitian agama ini bukanlah meneliti kebenaran teologi atau filosofi tetapi bagaimana agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realitas sosio-kultural. Bila dibandingkan dengan penelitian-penelitian lain yang membedakan dengan penelitian agama hanyalah obyek kajian yang diteliti.

C.  Penelitian Keagamaan
Penelitian keagamaan adalah penelitian tentang praktik-praktik ajaran agama yag dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif. Sasarannya adalah agama sebagai gejolak sosial yang memiliki batasan-batasan , sehingga penelitian hidup keagamaan ini meliputi:
1.    Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan atas agama yang dianutnya
2.    Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku politik, budaya maupun yang lain yang mendefiniskan dirinya sebagai penganut suatu agama.
3.    Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku dan budaya masyarakat beragama.

D.  Konstruksi penelitian agama
Konstruksi dalam penelitian agama ini bukan merupakan bentuk bagan atau pola dalam melakukan penelitian agama melainkan suatu unsur yang dijadiakan acuan dalam mendekati agama, meliputi:
1.    Unsur-unsur atau aspek-aspek yang sama, yakni pengetahuan manusia akan Tuhan bersifat apriori (sudah ada dalam akal pikiran)
2.    Orde, disini dibagi menjadi dua: orde kosmos (keselarasan alam yang teratur) dan orde hukum etis (akhlak dan tingkah laku) manusia terhadap Tuhan dan sesamanya.

3.    Tiap-tiap agama dan keyakinan tentang kegagalan, kekurangan dan tidak sempurnaan. Ini berkaitan dengan kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh setiap agama yang timbul karena bermacam-macam keterangan menurut kepercayaan masing-masing agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar